ARSITEKTUR BERKELANJUTAN - Tugas 3 Arsitektur Lingkungan

/ Rabu, 18 November 2015 /
DEFINISI ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

Arsitektur berkelanjutan memiliki banyak pengertian dari berbagai pihak. Beberapa diantaranya adalah pengertian yang dikutip dari buku James Steele, Suistainable Architecture adalah, ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait.”


  • KONSEP

Secara umum, pengertian dari arsitektur berkelanjutan adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.

Arsitektur berkelanjutan merupakan konsekuensi dari komitmen internasional tentang pembangunan berkelanjutan, karena arsitektur berkaitan erat dan fokus perhatiannya kepada faktor manusia dengan menitikberatkan pada pilar utama konsep pembangunan berkelanjutan yaitu aspek lingkungan binaan dengan pengembangan lingkungannya, di samping pilar pembangunan ekonomi dan sosial.

Pembangunan berkelanjutan itu sendiri adalah suatu pola penggunaan sumber daya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sambil menjaga lingkungan sehingga kebutuhan tersebut dapat dipenuhi tidak hanya di masa kini, tetapi juga untuk generasi mendatang. Istilah ini digunakan oleh Komisi Brundtland yang menciptakan apa yang telah menjadi yang paling sering dikutip definisi pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

  • MATERIAL

Dalam efisiensi penggunaan material :
  1. Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak membuang material, misalnya kayu sisa dapat digunakan untuk bagian lain bangunan.
  2. Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama.
  3. Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk material seperti kayu.
Dalam penggunaan teknologi dan material baru :

  1. Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah tangga dan bangunan lain secara independen.
  2. Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global dapat membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepat diproduksi, murah dan terbuka terhadap inovasi, misalnya bambu.

  • KONSTRUKSI

- Kontribusi Bidang Konstruksi Terhadap Kerusakan Alam
  • Pengambilan material
  • Proses pengolahan material
  • Distribusi material jadi dari sumbernya kelokasi pembangunan
  • Proses konstruksi
  • Pengambilan lahan untuk bangunan
  • Konsumsi energi sejak saat dimulai bangunan dipakai

- Konstruksi Berkelanjutan, menurut UNEP (United Nations Environment Programme) adalahcara industri konstruksi untuk berkembang mencapai kualitas pembangunan berkelanjutan denganmemperhitungkan pelestarian lingkungan, sosial ekonomi, dan isu budaya. Secara spesifik hal ini melibatkan isu seperti desain, manajemen bangunan, material, kualitas operasional bangunan, konsumsi energi, dan sumber daya alam.

- Konstruksi Berkelanjutan Dalam Konteks Arsitektur

  • Arsitektur bukanlah suatu entitas yang lepas dan mandiri. Keberadaannya harus menjadi kesatuan integral dengan sekitarnya, baik secara sosial, spasial maupun lingkungan.
  • Berarsitektur dengan memperkuat nilai-nilai Kebersamaan.
  • Berarsitektur dengan menghargai ekspresi/identitas budaya sebagai cerminan nilai-nilai transenden.
  • Menggunakan bahan dan keterampilan lokal.
  • Menghargai pepohonan sama dengan menghargai kehidupan.
  • Adaptif terhadap iklim secara aktif dan kreatif.
  • Menggunakan bahan bekas dan komponen lama.
  • Menggunakan bahan daur ulang bekas limbah.
  • Menggunakan bahan secermat mungkin tanpasisa, tanpa limbah.
  • Menggunakan desain padat karya agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi penggunaan bahan-bahan industri missal.
  • Mendesain satu ruang dengan banyak fungsi (multifungsi).
  • Desain opan plan atau terbuka (tanpa sekat).
  • Membaca potensi masa depan: bambu menjadi pengganti kayu.

- Tindakan-Tindakan Untuk Mendukung Konstruksi Berkelanjutan
  • Dari mana dan bagaimana produsen mengambilbahan dasar material
  • Transportasi bahan dasar material
  • Limbah produksi
  • Dapatkah sumber daya yang diambil diperbaharui
  • Perlakuan terhadap pekerja setempat
  • Transportasi dari sumber ke lahan konstruksi
  • Mengoptimalkan penggunaan material termasuk sisanya.
  • Re-use dan Re-cycle
  • Gunakan lahan sesedikit mungkin, secukup mungkin

Sumber :

http://rizkilesus.wordpress.com/2010/04/05/konsep-arsitektur-berkelanjutan-sustainable-architecture/
https://rezaprimawanhudrita.wordpress.com/2010/01/25/pengertian-kaidah-dan-konsep-arsitektur-berkelanjutan/
https://aldissain.wordpress.com/2011/11/29/arsitektur-berkelanjutan-sustainability-architecture/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Rufi Imanisa, All rights reserved
Design by Rufimns. Powered by Blogger