GREEN
ARCHITECTURE
Green architecture memiliki pengertian sebagai
sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramah
lingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi pembangunan berkesinambungan.
Arsitek yang berpraktek memakai green architecture
bukan hanya mendesain tetapi juga mengurangi penggunaan energi dan polusi dan
menciptakan hunian dengan saluran, penyekatan, ventilasi, dan material
konstruksi yang bebas racun. Green architecture juga menemukan desain untuk
menyesuaikan dengan kesehatan klien, banyak diantaranya yang menghidupkan,
bahkan memperkembangkan dan terkadang gaya hidup spiritual dan sebab itu
arsitek ini menciptakan rancangan yang fundamental untuk filosofi ‘ hijau ‘
dari kehidupan.
Green architecture mencakup keselarasan antara
manusia dan lingkungan alamnya. Arsitektur hijau mengandung juga dimensi lain
seperti waktu, lingkungan alam, sosio-kultural, ruang, serta teknik bangunan.
Green architecture (arsitektur hijau) juga didefinisikan sebagai arsitektur yang
berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan
global alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola
berkelanjutan (sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach).
Bertitik tolak dari pemikiran desain ekologi yang menekankan pada saling
ketergantungan (interdependencies) dan keterkaitan (interconnectedness) antara
semua sistim (artificial maupun natural) dengan lingkungan lokalnya dan
biosfeer. Credo form follows energy diperluas menjadi form follows
environment yang berdasarkan pada
prinsip recycle, reuse, reconfigure.
Konsep Green architecture yaitu suatu konsep
perancangan untuk menghasilkan suatu lingkungan binaan (green building) yang
dibangun serta berjalan secara lestari atau berkelanjutan. Berkelanjutan
merupakan suatu kondisi dimana unsur-unsur yang terlibat selama proses
pemanfaatan suatu sistem sebagian besar dapat berfungsi sendiri, sedikit
mengalami penggantian atau tidak menyebabkan sumber lain berkurang jumlah serta
kualitasnya.
Lingkup green architecture yang lebih sempit adalah
green building. Green building (bangunan hijau) didefinisikan sebagai bangunan
yang meminimalkan dampak lingkungan melalui konservasi sumber daya dan
memberikan kontribusi kesehatan bagi penghuninya. Secara garis besar, green building lebih
ditekankan pada nyaman dan kuat. Sedangkan green architecture penekanannya
menyangkut pada aspek kekuatan,kenyamanan, estetika dan komposisi yang tetap mementingkan efisiensi energi, konsep
berkelanjutan, dan pendekatan holistic.
***
PRINSIP
– PRINSIP GREEN ARCHITECTURE
- Hemat energi /
Conserving energy
Pengoperasian
bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik (Sebisa
mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan).
- Memperhatikan kondisi
iklim / Working with climate
Mendesain
bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber
energi yang ada.
- Minimizing new resources
Mendesain
dengan mengoptimalkan kebutuhan sumber daya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut
tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang / Penggunaan material
bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
- Tidak berdampak
negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect
for site
Bangunan
yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya,
sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada
dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
- Merespon
keadaan tapak dari bangunan / Respect for user
Dalam
merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi
semua kebutuhannya.
- Menetapkan seluruh
prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism
Ketentuan
diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan
kita.
***
SIFAT
– SIFAT BANGUNAN BERKONSEP GREEN ARCHITECTURE
A.
Sustainable (Berkelanjutan)
Yang
berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman,
konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan –
perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.
B.
Earthfriendly (Ramah lingkungan)
Suatu
bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture
apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak
bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap
lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Oleh karena itu
bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan
sekitar, energi dan aspek – aspek pendukung lainnya.
C.
High performance building
Bangunan
berkonsep green architecture mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya
dengan sifat – sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance
building”. Mengapa pada bangunan green architecture harus mempunyai sifat ini?
Salah satu fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan
memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan dengan
dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology performance). Contohnya :
1). Penggunaan panel surya (Solar cell) untuk
memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik
rumahan.
2.) Penggunaan material – material
yang dapat di daur ulang, penggunaan konstruksi – konstruksi maupun bentuk
fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep green
architecture.
***
CONTOH BANGUNAN
DIGBY ROAD APARTMENT IN LONDON
Menurut sumber yang saya dapat, alasan mengapa saya memilih bangunan ini sebagai contoh dari konsep green architecture, adalah karena beberapa keuntungan dan hal-hal positif yang terdapat pada gedung ini dan lingkungan sekitarnya, yaitu :
1. Harga yang terjangkau
Kebanyakan apartemen yang biasa kita jumpai memiliki harga yang terbilang mahal, namun bagi penghuni yang menempati apartemen ini dapat menikmati berbagai macam fasilitas dengan harga yang cukup murah tanpa harus khawatir. Karena memanfaatkan panas matahari sebagai sumber energi utamanya.
2. Terdapat banyak perniagaan, toko, dan cafe
Bagi anda yang ingin mencari hiburan, di area lantai dasar apartemen ini memiliki banyak pilihan untuk mencari tempat makan seperti kafe, restaurant, ruko makanan kecil bahkan ruang komersial lainnya.
3. Nuansa
Selain pemandangan tanaman rambat hijau dan subur yang dapat dinikmati secara langsung dari jendela, pola dekoratif gedung yang bergradasi memungkinkan warga lebih menikmati pemandangan dengan takjub karena keramahan lingkungannya. Bahkan terdapat pula penyaringan air hujan secara alami dan udara segar yang dapat dihirup kapanpun dari bukaan jendela.
4. Akses transportasi dan elemen hidup lainnya
Apartemen ini berdekatan dengan jalur kereta api dan pemberhentian transportasi umum lainnya yang memudahkan kita untuk berpergian. Dan menurut beberapa artikel yang dilansir, di dekat apartemen tersebut terdapat bangunan sekolah, taman umum, dan elemen hidup lainnya yang bergema dalam struktur kecil di sekitarnya.
5. Lain-lainnya
Bangunan ini termasuk project yang baru selesai tahun ini dan dikenal sebagai "EUROPE'S TALLEST LIVING WALL".
0 komentar:
Posting Komentar